Senin, 23 Januari 2012

Asma dan Cara Mencegahnya

Anda menderita kesulitan perbafasan, dada nyeri, nafas tersengal-sengal yang merupakan gejala khas asma, para doketer menyebutnya penyakit episodic. Serangan akut yang mengubah periode-periode bebas, gejala asma adalah masalah fisik, bukan emosional (meski stres, kecemasan atau frustasi bisa menyebabkan asma bertambah parah) dan gangguan bisa mengganggu kehidupan si penderita juga orang lain di sekitarnya).

Apa bedanya asma dengan genggguan pernafasan?

Sederhana, otot-otot dalam saluran udara kecil paru-paru mengembang ke arah spasme dan memperkecil saluran udara yang menyebabkan nafas tersengal-sengal dan kesulitan pernafasan lainnya. Berbagai macam pemicu yang bisa membangkitkan serangan asma, adalah :

* Menghirup alergen seperti asap rokok, asap pabrik atau partikel- pertikel debu
* Mengkonsumsi makanan atau obat-obatan tertentu
* Mengalami tekanan yang serius
* Berolah raga terlalu keras
* Menderita infeksi saluran pernafasan atau bronchitis.

Serangan asma bermacam-macam dari yang ringan sampai yang serius, dengan begitu pengobatannyapun harus menyesuaikan dengan tingkat serangan asma. Pada umumnya, asma sangat sulit diatasi jika hanya mengandalkan obat-obat yang dibeli tanpa resep dokter. Diperlukan seorang dokter yang memantau kondisi anda, dan jika perlu, ia akan memberi resep yang tepat.

Namun para penderita asma (asmatik) bisa melakukan banyak hal untuk memperbaiki kondisi fisiknya. Beberapa saran yang bisa dicoba adalah :

* Selalu minum air putih sebanyak-banyaknya untuk menjaga agar sekresi tidak menggumpal (2 sampai 3 liter perhari)
* Mencari penyebab asma dan menghindari atau menghilangkan alergen atau iritan baik di rumah atau di kantor.
* Mengambil langkah-langkah khusus untuk menjaga agar tempat tidur bebas dari alergen.
* Tidur dengan menggunakan bantal sintetis, tidak melulu bulu saja.
* Tidak merokok dan hindari diri dari polusi udara
* Mamakai cadar di mulut dan hidung ketika berjalan atau berolah raga di udara dingin untuk memanaskan udara sebelum udara mencapai saluran udara di dalam tubuh yang sensitif.
* Tidak melanjutkan olah raga ketika anda sadar sering bersin-bersin.
* Menghindari makanan dan obat-obatan yang mengandung sulfit, yang biasa digunakan sebagai pengawet makanan dan sering dijumpai pada kerang dan anggur. (Sulfit bisa memicu serangan asma, angkanya kira-kira 10 persen dari penderita asma).
* Duduklah selama serangan asma, tidak berbaring.
* Selalu mengusahakan kotak obat asma tetap terbuka untuk meredahkan serangan asma sedini mungkin.
* Selalu berhati-hati dalam menggunakan aspirin, beberapa asmatik sangat alergi terhadap aspirin. Alternatifnya gunakan asetaminopen.

Jika anda menemui dokter untuk mencari bantuan mengatasi asma, mereka biasanya akan menyarankan obat-obat berikut ini :

* Bronkodilator, baik dalam bentuk oral maupun aerosol, fungsinya membuka saluran udara sehingga pernafasan lancar.
* Steroid, baik dalam bentuk oral maupun aerosol, fungsinya mengatasi reaksi alergi.
* Kromolin sodium yang dihirup jauh sebelum terjadi serangan sebagai obat preventif untuk poenyakit asma yang dipicu oleh reaksi-reaksi alergi atau olah raga (Begitu terjadi serangan asma, obat ini tidak efektif , oleh karena itu anda diharapkan memiliki antisipasi kapan serangan asma akan datang)


Baca ini juga:

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More